LEANTORO.com – Google Pixel 9 Pro XL membawa inovasi besar dalam penggunaan teknologi AI yang semakin tak terhindarkan dalam perangkat smartphone modern.
Jika tren saat ini menjadi indikator, AI pada Google Pixel 9 Pro XL akan semakin mendominasi fitur di masa mendatang, dan ini juga berlaku pada perangkat ini.
Bahkan Apple, yang selama ini dianggap konservatif, kini juga telah bergabung dengan tren AI melalui iOS 18, seperti pada Google Pixel 9 Pro XL.
Dengan sentuhan AI yang canggih, Google Pixel 9 Pro XL hadir sebagai salah satu contoh terbaik dari evolusi ini.
Hal ini bakal memberikan pengalaman yang memadukan perangkat keras premium dan kecerdasan buatan yang sangat bermanfaat.
Mari kita lihat ulasan lengkap dari smartphone ini.
Desain yang Lebih Elegan dan Premium
Pixel 9 Pro XL akhirnya menawarkan desain yang tidak hanya terasa premium, tetapi juga sangat ergonomis. Dengan dimensi 162,8mm x 76,6mm x 8,5mm dan berat 221g, smartphone ini mungkin terasa agak berat, namun nyaman digenggam.
Beberapa pengguna iPhone bahkan menyebut desainnya mengingatkan pada iPhone, dengan frame aluminiumnya yang datar dan tepi-tepi membulat yang terlihat familiar.
Bagian belakangnya yang datar serta modul kamera yang sekarang berbentuk kapsul pipih membuat tampilan Pixel ini sangat modern.
Google akhirnya berhasil memperbaiki beberapa masalah yang sering muncul di seri sebelumnya, seperti kualitas finishing yang sekarang lebih rapi.
Rangka dan modul kameranya dirancang dengan presisi yang lebih baik daripada beberapa kompetitor seperti iPhone 15 Pro Max.
Selain itu, Google tetap mempertahankan fitur ketahanan air dan debu dengan sertifikasi IP68, menjadikannya aman digunakan dalam kondisi yang agak ekstrem. Namun, penting untuk dicatat bahwa kerusakan akibat air tidak ditanggung dalam garansi.
Layar Luas dan Cemerlang
Salah satu keunggulan Pixel 9 Pro XL adalah layarnya yang luar biasa. Layar 6,8 inci dengan resolusi 1.344 x 2.992 piksel mampu mencapai tingkat kecerahan hingga 3.000 nits, membuatnya sangat nyaman digunakan di bawah sinar matahari langsung.
Layar OLED LTPO ini juga mendukung refresh rate dinamis antara 1Hz hingga 120Hz, memberikan pengalaman visual yang mulus dan responsif.
Google juga melengkapi layar ini dengan perlindungan Gorilla Glass Victus 2 yang tahan gores dan benturan.
Namun, ada beberapa kekurangan terkait desain layarnya. Sudut layar yang melengkung dan bezel yang tipis mengakibatkan beberapa bagian layar tidak terpakai secara optimal.
Pengaturan status bar yang terlalu tinggi, misalnya, membuat sebagian besar area di atas kamera depan menjadi ruang yang terbuang sia-sia.
Performa AI yang Mengagumkan
Berbicara tentang AI, Pixel 9 Pro XL benar-benar menjadikannya sebagai pusat dari segala fitur canggihnya. Fitur-fitur seperti “Add Me” memungkinkan pengguna menambahkan dirinya ke dalam foto grup, bahkan jika ia tidak hadir di tempat.
Hal ini mungkin terdengar aneh, tetapi sangat bermanfaat dalam beberapa situasi. Ada juga fitur “Reimagine” yang memungkinkan pengguna mengubah latar belakang foto dengan hasil yang cukup alami. Dengan AI ini, Anda dapat mengubah foto menjadi lebih menarik atau sekadar berkreasi dengan imajinasi.
Fitur “Pixel Studio” bahkan memungkinkan pengguna untuk membuat kreasi digital dengan sangat mudah, meskipun masih dalam tahap beta.
Google juga telah menambahkan fitur “Zoom Enhance” yang memperbaiki hasil foto yang diambil dengan zoom digital hingga 30X. Meski belum sempurna, hasilnya lebih baik dibandingkan foto asli tanpa pengolahan AI.
Fitur AI terbesar adalah “Gemini Live”, asisten AI yang berfungsi mirip seperti chatbot tetapi dengan respons yang sangat manusiawi.
Meski begitu, Gemini Live belum mampu menjalankan tindakan langsung seperti Google Assistant, sehingga masih ada beberapa keterbatasan dalam fungsinya.
Kamera yang Mengesankan
Google Pixel selalu dikenal dengan kualitas kameranya, dan Pixel 9 Pro XL tidak mengecewakan. Dengan kamera utama 50 megapiksel, hasil foto sangat detail dan warnanya mendekati kenyataan.
Kamera ultra-lebar 48 megapiksel dan telefoto 5X optical zoom juga memberikan hasil yang tajam dalam berbagai kondisi pencahayaan.
Namun, kualitas zoom mulai menurun setelah 10X, meski AI “Zoom Enhance” dapat membantu memperbaiki hasilnya hingga tingkat tertentu.
Kamera depan 42 megapiksel memberikan hasil yang baik, meski masih ada beberapa masalah dengan deteksi tepi pada mode potret.
Kualitas video juga telah ditingkatkan dengan fitur “Video Boost”, yang memungkinkan pengambilan video dalam kondisi cahaya rendah dengan hasil yang jauh lebih jernih dan stabil.
Performa dan Baterai yang Standar
Dengan prosesor Google Tensor G4 dan RAM 16GB, Pixel 9 Pro XL mampu menangani tugas-tugas berat, termasuk pemrosesan AI, dengan mulus.
Namun, dalam hal performa mentah, Pixel 9 Pro XL masih tertinggal dari pesaing seperti Samsung dan Vivo yang menggunakan chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3.
Masalah lain adalah ketika digunakan untuk gaming, karena responsivitas layar kurang optimal dibandingkan perangkat premium lainnya.
Baterai berkapasitas 5.060mAh mampu bertahan seharian penuh dengan penggunaan normal, namun masih di bawah standar dibandingkan kompetitor di kelas flagship.
Pengisian daya hingga 45W cukup cepat, meski pengisian nirkabelnya hanya mendukung hingga 23W.
Kesimpulan
Dengan harga mulai dari Rp 24 juta untuk varian 256GB, Google Pixel 9 Pro XL menawarkan fitur AI canggih yang membuatnya menarik bagi pengguna yang ingin merasakan pengalaman smartphone yang lebih pintar dan futuristik.
Namun, dengan performa mentah yang tertinggal dan daya tahan baterai yang biasa saja, smartphone ini mungkin lebih cocok untuk mereka yang mengutamakan inovasi AI daripada sekadar performa hardware.
Meski begitu, desain yang elegan dan kualitas kamera yang tetap unggul menjadikan Pixel 9 Pro XL layak dipertimbangkan sebagai perangkat premium.***