Leantoro.com. Smart City Bandar Lampung & Konsep Hartarto Lojaya Hadapi Era 4.0 Smart City Bandar Lampung? Saya jadi ingat sebuah konsep Hartarto Lojaya di 2016 lalu.
Program-program yang menarik untuk generasi masyarakat kota yang memasuki era 4.0.
Gagasan revolusioner yang masuk akal, apalagi kemajuan teknologi begitu cepat. Maka harus diseimbangkan dengan pondasi-pondasi pembangunan yang kuat.
Smart City Bandar Lampung yang lagi banyak diperbincangkan ini yang akhirnya membuat saya untuk kembali membaca lagi tentang Smart City Bandar Lampung yang digagas oleh Hartarto Lojaya
Karena Smart City akan menjadi kebutuhan generasi saat ini untuk hadapi masa mendatang, yang tentunya generasi dan teknologi akan semakin meningkat kecanggihannya.
Apalagi Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung, yang menjadi lalu lintas dan pusat keramaian.
Wilayah Lampung sendiri memiliki potensi besar, mulai dari kawasan wisata bahari, Bandara Internasional, Pelabuhan dan Terminal.
Termasuk wilayah Bandar Lampung yang saat ini sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Lampung. Tentu Pembangunan Smart City akan mengkoneksikan antara wilayah tersebut.
Maka ini menjadi daya tarik untuk berbagai sektor, mulai dari perdagangan, jasa, pariwasata, ekonomi kreatif untuk terus hidup dan tumbuh.
Kehadiran wisatawan juga harus diantisipasi dengan pelayanan yang terbaik. Kedatangan investasi ini harus dimaksimalkan guna meningkatkan kualitas kota dan kesejahteraan masyarakatnya.
Sinergisitas pun harus dibangun antara pemerintah, masyarakat sipil, profesional, akademisi, dan para pelaku lainnya harus bersama-sama menciptakan iklim yang baik untuk wilayahnya.
Iklim yang baik ini juga diimbangi dengan sistem regulasi yang telah dibuat pemerintah dalam memudahkan pelayanan dan memaksimalkan pelayanan.
Daya Tarik Smart City Bandar Lampung Ala Hartarto Lojaya
Nah, dari beberapa hal yang dijabarkan di atas, saya seperti kembali mengingat daya tarik gagasan yang disampaikan Hartarto Lojaya tentang Smart City Bandar Lampung
Sebelum heboh akan Konsep Smart City Bandar Lampung saat ini, saya mengenal program ini ya apa yang disampaikan Hartarto Lojaya.
Konsepnya yang dari dulu sampai sekarang tak lekas hilang dalam ingatan, karena terus relevan dengan apa yang tengah terjadi, dan bahkan bisa menjadi solusi.
Pemikirannya sederhana, bagaimana bisa terjadi konektifitas teknologi antar program.
Misalnya saja, pasar yang langsung terakses antara penjual dan pembeli, pasar tradisional namun tampilan modern yang layak, nyaman dan aman untuk beraktifitas.
Promosi pasar agar dilirik wisatawan dari luar untuk menjadikannya wisata belanja. Digitalisasi di setiap informasi pasar yang dapat diakses dengan bebas namun sehat. Tentu ini menjadi pemikiran sederhana. Namun menarik.
Apalagi program ini juga disinergikan dengan pariwisata. Bandar Lampung setidaknya bukan sekedar lalu lintas beristrirahat.
Tapi bisa memanjakan semua keinginan investasi yang datang. Jadi tidak lari ke luar.
Kawasan teluk juga bisa disinergikan dengan teknologi, informasi dan digital.
Bagaimana pengemasan yang baik dalam program akan juga memicu pertumbuhan ekonomi. Ekonomi kreatif pun akan hidup.
Smart City – Smart People
Di atas sebagian kecil. Daya tarik lainnya tentu program gagasan Smart City Hartarto Lojaya ini adalah Smart People.
Ide menarik karena sudah lingkup semuanya. Menurut saya program gagasan Hartarto sudah komplek dibahas.
Bagaimana warga yang cerdas tentu akan menjadikan pemerintahan yang cerdas dan bersih, Sumber Daya Manusia (SDM) ikut terupgrade dengan program-program yang tentunya baik dan menguntungkan.
Peningkatan SDM ini menjadi bagian yang menurut saya adalah Smart People.
Peningkatan jenjang pendidikan, kapasitas kemampuan adalah yang menjadi kewajiban pemerintah hadir dalam beasiswanya.
Pendidikan dan kesehatan gratis tentu sudah menjadi kewajiban yang ada. Namun harus diseimbangkan dengan peningkatan pelayanan.
Kota yang baik, adalah kota yang memanusiakan manusia di dalamnya. Tentu tak ada lagi anak putus sekolah, pasien terlantar di rumah sakit.
Nah tentunya program yang dibutuhkan adalah yang menyeimbangkan semua elemen yang ada.
Smart People juga adalah bagian dari Smart Economy. Orang yang cerdas akan mencerdaskan ekonominya, meyehatkan ekonominya.
Maka hadirnya teknologi digital, aplikasi, dan informasi bisa menjadikan kemudahan-kemudahan dalam meningkatkan nilai ekonomi dan potensi yang dimiliki.
Dalam artian ini. Hartarto sebenarnya sudah jauh jauh hari memiliki gagasan menarik menghadapi era 4.0, yakni dalam Smart City Bandar Lampung yang pernah diungkapkannya.
Ini tentunya menarik. Sangat menarik untuk saya juga nantikan.