Sinopsis Yeh Vaada Raha Episode 1 Tayang Perdana 1 November 2019

Leantoro.com. Sinopsis Yeh Vaada Raha Episode 1 Tayang Perdana 1 November 2019. Sinopsis Yeh Vaada Raha Episode 1. Mumbai di tahun 2003 – Survi tengah berdebat dengan temannya yakni Shanti lalu dia mendapat telepon yang sama berulang-ulang dan kali ini dia menerimanya, yang menelpon adalah seorang preman yang mengatakan kepadanya bahwa dirinya berusaha menjadi teman ayahnya, tetapi ayahnya tidak menerimanya.

Sinopsis Yeh Vaada Raha

Saat itu, Srikant (ayah Survi) datang, dan bertanya siapa yang menelepon. Survi menceritakan segalanya. Srikant marah, dan kemudian berbicara di telepon meminta maaf karena tidak bisa melakukan apa yang dia inginkan. Preman itu mengatakan kepadanya bahwa dirinya membutuhkan Digambar (Bhao) dengan cara apa pun lalu telpon di putus.

Srikant tegang. Survi bingung dan menanyainya apakah dia tidak bisa mengatakan ini padanya dan jika dia tidak bisa, maka dia harus mengatakannya kepada Digambar (Bhao). Kemudian Survi dan Shanti beranjak pergi sementara Srikant masih berdiri tegang.

Survi dan Shanti bersenda gurau di jalanan dan tiba-tiba mereka menemukan uang kertas 50 rupee, Survi memutuskan untuk mengambil dan menyimpannya untuk diberikan kepada siapa pun yang mengklaimnya, dan jika tidak ada yang mengklaim maka mereka akan memberikannya ke kantor polisi.

Survi mencoba untuk mengambil uang itu tetapi uang nya melayang karena itu hanya lelucon yang di lakukan oleh Kartik bersama dengan geng nya. Survi sangat marah mengatakan akan melaporkannya.

Kartik menantangnya untuk pergi melapor dan memberi tahu nama lengkapnya lalu dia pergi dengan gengnya, tetapi Survi melihat dia mundur dan hampir jatuh ke dalam lubang, Survi mengulurkan tangannya tepat pada waktunya untuk menahannya agar tidak jatuh.

Kartik pun bersyukur, Survi lantas pergi dengan tergesa-gesa. Kartik memanggilnya, tapi Survi tidak menanggapi. Ketika berjalan Survi bertemu dengan preman yang sama yang menelpon ayahnya.

Kartik pulang dan menemukan bibinya yakni Kamla tengah belajar bahasa Inggris dari guru bahasa Inggris, sementara anggota keluarga muda lainnya mengolok-olok bahasa Inggrisnya yang aneh. Saat itu, Digambar (Bhao) masuk dan semua orangmenjadi tegang dan takut padanya.

Guru bahasa inggris dan  anggota keluarga muda lainnya bubar. Kemudian Srikant masuk dengan tegang, dan Digambar menyapanya lalu bertanya apakah dia datang untuk pembayaran bunga. Kartik mengetahui dari Bhao, bahwa informannya memberitahu bahwa dia akan diserang.

Tangan kanan Bhao bertanya apakah mereka harus meningkatkan keamanan. Kamla mengatakan bahwa tidak ada yang punya nyali untuk membunuh Bhao. Kartik mengatakan bahwa mereka akan menghancurkan penjahat. Kamla mengatakan bahwa itu akan terjadi setelah peluru ada di dalam Bhao, tetapi apa yang akan dia lakukan ketika peluru itu ditembakkan. Kartik berdiri terdiam.

Survi dijadikan tawanan, preman mengatakan bahwa dirinya sudah menyelesaikan tugasnya dengan benar. Mereka memberinya Vada Pao, dan Survi ragu-ragu memohon untuk dikirim kembali ke ayahnya. Preman menatapnya dengan marah hingga Survi ketakutan.

Preman itu menelpon Srikant lagi dan mengatakan bahwa Survi di tahannya, mereka menyuruh Srikant segera datang ke alamat yang ditetapkan. Srikant lalu beralasan ingin membayar bunga uang tapi dompet tertinggal. Kamla meski mencurigai Srikant menyuruhnya pulang mengambil uang.

Srikant bergegas pergi ke alamat yang di minta preman dan melihat Survi di tawan disana. Srikant dan Survi berusaha kabur tapi preman-preman itu berhasil menangkap mereka kembali. Mereka mengatakan pada Srikant bahwa waktunya sudah habis.

Preman itu kembali mengatakan inginkan Bhao dan bertanya pada Srikant apakah dia akan bekerja untuknya atau tidak. Srikant memandang Survi dengan tidak berdaya.

Kamla menegur Lata yang merupakan ibu Kartik, dia menegur karena Lata membuat makanan pokok yang sama setiap hari, dan menyuruhnya untuk menyiapkan hidangan khusus. Lata mengatakan bahwa dia harus belajar.

Kamla mengatakan kepada Lata bahwa jika dia tidak mematuhi, maka dirinya akan membuatnya terlempar ke jalan bersama Shanti putrinya dan putranya, Kartik. Lalu Bhao dan Kartik muncul, dan untuk mengekspresikan cintanya pada Lata, Kamla mulai memuji tentang masakan Lata di depan Kartik.

Bhao memberi pekerjaan penting pada Kartik . Kamla datang dan bertanya mengapa dia memberikan pekerjaan yang begitu penting, dan apakah Kartik akan mampu melakukannya.

Bhao mengatakan bahwa keluarga Kartik yang merupakan keluarga  saudara lelakinya dari pihak ayah melakukan kebaikan pada keluarganya, dan ini adalah satu-satunya cara mereka untuk membalas bantuan itu, di mana keluarganya akan selalu berhutang budi.

Srikant datang dengan para preman dan dia menabrak Kartik hingga membuat tas nya jatuh ke lantai, dan pistol keluar dari dalam tas. Srikant tegang dan memintanya untuk meninggalkan pekerjaan ini, karena ini tidak benar dan dia akan terjebak suatu hari nanti.

Kartik memintanya untuk tidak mengkuliahinya. Kartik mengatakan prinsipnya jelas, ingin tinggal bersama Bhao dan menjadi seperti dia suatu hari nanti. Kartik bertanya pada Srikant siapa pria-pria ini.

Srikant terbata-bata mengatakan bahwa mereka adalah teman-temannya yang datang dari jauh, dan ingin bertemu Bhao. Kartik mempertanyakan bahwa dia tadi pergi untuk mengambil uang bunga, lalu bagaimana dia bisa bertemu teman-temannya.

Srikant semakin tegang dan Kartik memperhatikannya kemudian bertanya apakah ada ketegangan. Srikant berdiri diam. Preman itu memberi sinyal pada anak buahnya, yang kemudian meletakkan senjata di pinggang Kartik.

Preman itu mwmbawa Kartik ke samping dan mengatakan kepadanya bahwa dirinya akan membuatnya seperti Bhao suatu hari. Preman itu kemudian menguncinya di dalam rumah yang sama, dimana Survi di sekap. Mereka berdua terkejut dan tegang melihat satu sama lain.

Kartik marah pada Survi karena ayahnya mengkhianati Bhao, yang telah membantunya mendapatkan nama dan rasa hormat. Survi mengatakan kepadanya bahwa pria-pria tadi adalah polisi. Kartik pun terkejut.

Srikant memimpin polisi ke kediaman Bhao dengan sembunyi-sembunyi. Sementara Kartik memberi Survi sebuah rencana tapi Survi tidak nyaman dengan rencana itu, tapi Kartik mengatakan bahwa dirinya bisa mengatasi mereka dengan baik.

Kartik mulai menumpahkan air di lantai. Polisi yang berjaga di luar menganggap dia kencing dan ini membuatnya jengkel. Kartik mengatakan tidak bisa mengendalikan lagi.

Kartik juga berkata membawa ponsel untuk menghubungi Bhao, ini membuat marah polisi tadi, dia pun masuk ke dalam dengan pistol, sementara Kartik muncul dari belakang dengan kayu dan memukul polisi tadi. Lalu Kartik dan Survi  keluar lantas melarikan diri.

Polisi berhasil mengejar Kartik dan Survi kemudian menodongkan pistol di kepala Kartik mengancam akan membunuhnya. Survi memohon pada polisi itu agar tidak membunuhnya, dan Survi mulai menangis.

Polisi khawatir untuknya, dan memintanya untuk berhenti, dia berjanji tidak akan melakukan apa pun untuk Kartik dan tidak akan menembak.

Polisi itu mengatakan bahwa mereka datang ke sini untuk menangkap Bhao, karena sudah mengejarnya selama enam bulan terakhir dimana Bhao selalu berhasil diselamatkan, begitu Bhao ada di mobil polisi, mereka akan diizinkan untuk pergi. Kartik tegang.

Di lantai bawah, orang-orang berkumpul di sekitar kediaman Bhao. Inspektur meminta Bhao untuk keluar karena dia sudah di kepung. Bhao bangkit dengan pasrah dan kemudian dengan marah menatap Srikant, yang mengkhianatinya.

Kamla sangat marah pada Srikant, bertanya bagaimana dia bisa mengkhianati mereka seperti ini, terutama setelah bagaimana Bhao membantu mereka, Srikant mengatakan bahwa dirinya tidak berdaya.

Kamla mengancam Srikant dan Srikant menunjukkan pada polisi bagaimana Kamla mengancamnya. Polisi mengatakan dia tidak perlu takut karena dia akan dilindungi.

Polisi keluar dengan Bhao mengenakan saree untuk menyamar. Inspektur mengatakan bahwa dirinya juga menghargai hidupnya, dan karenanya Bhao akan pergi diam-diam dengan mereka tanpa menimbulkan kegemparan.

Bhao bergegas mencekik polisi yang tanpa sengaja menembak kaki Aniket anaknya. Perkelahian pecah di kediaman bhao. Bhao mengambil revolver, dan saat itu, polisi menembak kepalanya dari arah belakang. Bhao terhuyung di tanah. Kamla berteriak ngeri. Srikant terkejut.

Yeh Vaada Raha

Survi dan Kartik masuk dalam rumah, dan kaget melihat Bhao. Kamla bergegas ke Bhao dan memintanya untuk bangun. Anak-anak Bhao marah, sementara Srikant dan polisi berdiri kaget.

Orang-orang banyak berkerumun di luar dengan senjata, marah dan siap membunuh untuk Bhao. Polisi memperingatkan mereka bahwa pihaknya akan membunuh siapa saja yang mencoba bergerak maju.

Kamla menjerit berkata bahwa Bhao mungkin telah pergi tetapi mereka perlu membalas kematiannya yang terjadi karena polisi, dan terutama untuk menyiksa Srikant sampai mati, sehingga tidak ada yang memikirkan pengkhianatan seorang teman lagi.

Polisi memperingatkan mereka untuk tidak berpikir menyentuh Srikant atau kalau tidak semua akan terbunuh. Tangis Kamla pecah menjadi duka di samping mayat Bhao. Inspektur meminta seorang polisi untuk mengirim ambulans agar mayat bisa di otopsi.

Kartik marah pada Srikant mengatakan bahwa karena dia, dirinya menjadi yatim piatu sekali lagi hari ini. Polisi membawa Kartik dan Kartik mengatakan kepada Srikant bahwa dia tidak akan bahagia, setelah apa yang dia lakukan pada Bhao, dan dia akan dihukum.

Seluruh keluarga Bhao berduka, sementara Srikant dan Survi tiba di rumah mereka, Srikant duduk dengan linglung dan khawatir, Survi mencoba menenangkannya. Mereka tiba-tiba terkejut, oleh gedoran pintu yang dilakukan pengikut Bhao.

Orang-orang itu mulai melempari pintu dengan batu, memecahkan kaca jendela. Mereka menerobos masuk dan menangkap Survi dan Srikant, memisahkan mereka. Massa yang marah membawa mereka berdua keluar, di tengah jalan mereka bertemu Kamla dengan kapak di tangannya, Kamla dengan marah menatap mereka, sementara para pengikutnya juga marah.

Polisi datang ke sel, tempat Kartik dan anak buahnya ditempatkan. Inspektur menjelaskan segalanya kepada mereda dan mengatakan bahwa sekarang pernyataan itu perlu dikeluarkan, bahwa dia mencoba melarikan diri, dan itulah yang menyebabkan perkelahian, hingga Bhao meninggal.

Kartik mengingatkan Inspektur bahwa pertama mereka menembak Aniket. Polisi mengatakan bahwa dia mencoba lari, maka mereka menembaknya.

Kartik mengatakan tidak akan membiarkan ayahnya dibunuh, dan karenanya akan menyebutkan dan melibatkan semua orang, di pengadilan, sehingga mereka juga menghadapi hukuman, dan dirinya sendiri akan membalas dendam pada Srikant.

Polisi datang dengan rencana untuk melibatkan Kartik dalam kasus pembunuhan lain, di mana mereka belum bisa mendapatkan tersangka, dan memutuskan untuk membawanya keluar dari kasus Bhao, sehingga ia tidak mendapatkan kesempatan untuk membuka mulutnya di sidang pengadilan. Kartik khawatir mendengar ini.

Sinopsis Yeh Vaada Raha. Di tengah hujan lebat, Survi dan Srikant ditangkap oleh anak buah Kamla. Srikant mencoba memberitahunya tentang ketidakberdayaannyaa dan tidak melakukannya dengan sengaja.

Kamla mengatakan Bhao ingin berkorban setiap kali  memulai bisnis baru, dan hari ini dirinya akan mengorbankannya, untuk memulai. Survi dan Srikant terkejut. Survi memohon padanya untuk melepaskan Srikant, karena dia tidak bersalah dan memintanya untuk memukulnya sebagai gantinya.

Kamla mengatakan bahwa putranya tidak akan pernah bisa berjalan lagi dan ingin Srikant merasakan rasa sakit yang sama untuknya juga, Srikant berteriak saat pedang Kamla hampir menyerang. Tetapi semua terkejut, karena tangan Kamla dipegang oleh Inspektur.

Survi bergegas ke Srikant, sementara polisi wanita membawa Kamla pergi tapi Kamla terus menerjang dan bersumpah membalas dendam pada Srikant. Survi menatapnya ketakutan, saat dia memeluk Srikant.

Survi dan Srikant dibawa ke kantor polisi. Inspektur mengatakan melalui temannya di Dubai telah mengatur pekerjaan yang layak untuknya, dan meminta Srikant untuk pergi dan membawa Survi.

Sumber : intifilm.com