Perlukah Sinergisitas Peran Swasta Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Pedalaman

Leantoro.com. Perlukah Sinergisitas Peran Swasta Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Pedalaman. Klinik Asiki merupakan salah satu bukti nyata keberhasilan Sinergisitas peran swasta dalam meningkatkan Kualitas Kesehatan di Daerah Pedalaman Papua, tepatnya di Boven Digoel.

Para pembaca sebelum kita mengulas perlunya peran swasta dalam membantu pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesehatan di pedalaman, sebaiknya kita juga harus tahu dahulu, apakah benar bahwa letak Boven Digoel, Papua ada di pedalaman? Nah silahkan untuk membuka google map dari masing-masing smartphone Anda, dan cari Boven Digul atau klinik ASIKI apakah sudah ketemu..?

Klinik Asiki Boven Digul Papua
Klinik Asiki Boven Digoel Papua

Sinergisitas Peran Swasta dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Pedalaman

Menjawab pertanyaan tentang perlunya Sinergisitas Peran Swasta dalam meningkatkan Kualitas Kesehatan di Pedalaman,  kita sendiri juga harus mengetahui bahwa hal tersebut ternyata sudah termaktub dalam RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN khususnya di poin Meningkatkan Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan point Mewujudkan Kemitraan yang berdaya guna tinggi melalui program sister hospital, kemitraan dengan pihak swasta, KSO alat medis, dan lain-lain.

Jadi sangat jelas, bahwa berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan, peran swasta dalam membangun dan meningkatkan kualitas kesehatan di pedalaman dan juga di wilayah pinggiran Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga sangat diharapkan oleh Pemerintah Indonesia bukan hanya diharapkan oleh masyarakat setempat.

Dan, sangat tepat jika KORINDO mengambil peran membantu penanganan dan peningkatan kesehatan dimulai dari Boven Digoel yang merupakan salah satu wilayah paling timur Indonesia dan sekaligus berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Hal tersebut bukan hanya berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan Indonesa, namun karena KORINDO memiliki kewajiban untuk turut serta membangun Papua, karena KORINDO memiliki investasi di Papua.

Korindo Group
Logo Baru Korindo. Photo. Korindonews.com

KORINDO merupakan salah satu perusahaan manufaktur multi nasional yang berfokus di bidang pengembangan sumber daya alam sejak berdiri pada tahun 1969 dan beroperasi selama 48 tahun, kini KORINDO telah menjelma menjadi salah satu perusahaan besar di Indonesia.

Berbagai investasi bisnis terus dikembangkan oleh KORINDO, mulai dari sektor Perkebunan (Kayu, Kelapa Sawit, dan Karet), hingga produk Kertas dan Kehutanan, kemudian merambah sektor Konstruksi dan Industri Berat, industri Logistik, jasa Layanan Finansial serta Real Estate yang tersebar di Indonesia dan dunia.

KORINDO melalui unit usaha kelapa sawitnya yakni PT. Tunas Sawa Erma (TSE) yang berlokasi di Boven Digoel Papua memulai inisiasi membangun klinik kesehatan modern yang dapat menjangkau dan memberikan pelayanan kesehatan memadai untuk masyarakat Boven Digoel dan sekitarnya.

Bukan hanya predikat sebagai batas negara yang disandang Boven Digoel dan distrik-distrik yang berada di wilayahnya, namun juga menjadi “wilayah Indonesia” yang sangat terbatas mendapatkan pembangunan kesehatan masyarakatnya, tak seperti di Kota Besar yang hampir setiap sudut kecamatan memiliki fasilitas kesehatan dengan fasilitas yang sangat memadai.

KORINDO Inisiasi Klinik ASIKI Berkonsep Modern, Miliki Fasilitas Lengkap dan Memadai

Klinik ASIKI
Klinik ASIKI. Photo. korindonews.com

Pembangunan Klinik Asiki dengan konsep modern dan disertai dengan fasilitas yang lengkap dan memadai setara dengan Puskesmas di Kota Besar menjadi upaya Korindo membantu Pemerintah Indonesia dalam mengupayakan pembangunan kesehatan Indonesia dari pinggiran terutama wilayah perbatasan dan pedalaman.

Upaya Korindo ini sangat layak untuk di acungi dua jempol dan pantas untuk ditiru oleh pihak swasta lainnya dalam perannya membantu Pemerintah Indonesia mewujudkan Pembangunan berbagai bidang yang di mulai dari wilayah pinggiran dan pedalaman Indonesia.

Kualitas kesehatan masyarakat di kabupaten yang memiliki populasi sebanyak 73 ribu jiwa ini, memang masih dibawah standar kesehatan dan hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk bentang alam dan juga sangat minimnya akses jalan dan infrastruktu sehingga sangat sulit untuk bisa menikmati fasilitas kesehatan yang ada. Pun yang ada juga sangat terbatas fasilitasnya.

Kini, Klinik Asiki berfokus pada 8 Pelayanan Prioritas, yaitu : Menurunkan angka kematian ibu hamil, ibu melahirkan serta menjaga kesehatan bayi yang baru lahir selain meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, balita dan Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi masyarakat juga menjadi prioritas klinik Asiki sekaligus memberikan pelayanan dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta kesehatan lingkungan.

Meningkatkan pengembangan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta program pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana serta krisis kesehatan yang diharapkan mampu untuk membantu wilayah pedalaman dan pingiran Indonesia untuk mendapatkan kesempatan yang sama dengan mayarakat di Kota besar dalam mengakses fasilitas kesehatan dan program kesehatan lainnya.

Untuk itu, peningkatan pelayanan kesehatan primer, peningkatan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, serta meningkatkan sumber daya manusia yang profesional menjadi goal utama Klinik Asiki dan berhasil membawa klinik Asiki mendapatkan penghargaan sebagai “FKTP ( Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) dengan komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi peserta JKN-KIS kategori klinik pratama” yang diberikan BPJS Kesehatan pada 15 Agustus 2019.

Prestasi Klinik Asiki sangat membanggakan, prestasi yang tumbuh dan berkembang dari daerah pedalaman dan pinggiran wilayah Indonesia kini kian bersinar setelah sebelumnya Klinik Asiki berhasil meraih predikat The Best Performance dari BPJS Kesehatan untuk Kategori Klinik Pratama di Kedeputian Wilayah Papua dan Papua Barat.

Pengembangan dan peningkatan pelayanan poli umum, juga poli gigi, yang disertai dengan penyediaan fasilitas laboratorium yang memadai menjadikan Klinik Asiki menjadi Klinik terbaik di Papua.

Tim Medis”Jemput bola” demi kesehatan yang baik untuk sesama di wilayah pedalaman

Apakah peran dari tenaga kesehatan di Klinik Asiki hanya menunggu masyarakat datang? inilah yang menarik perhatian saya, mengapa bisa? ya tentu saja saya terkesan dengan tenaga kesehatan dari klinik Asiki yang harus jemput bola menuju satu distrik ke distrik lainnya di wiayah Boven Digul.

Terutama Tim medis Klinik Asiki secara aktif terus menjemput ibu hamil agar bisa melahirkan di klinik dengan prosedur medis yang tepat sehingga angka kematian kelahiran bisa ditekan.

Apakah yang di lakukan Tim Medis dari Klinik Asiki mudah tanpa hambatan? tentu saja kendala-kendala dilapangan selalu saja muncul dan menjadi hambatan, mulai dari medan dan bentang alam yang sulit dijangkau karena minimnya infrastruktur hingga harus berhadapan dengan budaya setempat yang masih percaya kelahiran harus di hutan atau di befak dan masih banyak yang belum percaya dengan tim medis tentu saja menjadi hambatan tersendiri dalam berkarya.

Mereka para “hero kesehatan” harus keluar masuk desa atau distrik di Papua juga dengan kondisi yang sangat terbatas, perjalanan yang mungkin bisa berjam-jam keluar masuk menembus hutan. Tak banyak yang kita tahu, karena pekerjaan mereka nyaris tak pernah terpublikasi di media.

Berbeda kondisi dengan kita yang di kota besar, sedikit-sedikit selfi dan unggah ke media sosial, namun, mereka.. ya mereka para tenaga kesehatan di pedalaman hampir tidak pernah bisa semudah kita menggunggah apapun kegiatan kita di media sosial.. hal itu bukan karena mereka tidak bisa, tapi ada hal lain yang lebih penting dari sekedar selfi atau sekedar berceloteh di media sosial, yakni “Pelayanan kesehatan yang baik untuk sesama dan masyarakat pedalaman”

Klinik Asiki berinisiatif “jemput bola” dengan melakukan penyuluhan dan pelayanan kesehatan yang baik untuk sesama secara gratis di berbagai desa, dengan langsung mendatangi desa-desa, menambah prestasi dan achievement yang mampu menjadi motivator untuk klinik lainnya untuk Membangun Kesehatan Rakyat Indonesia dari Pinggiran.

kesehatan yang baik untuk sesama
kesehatan yang baik untuk sesama – Photo. korindonews.com

Jika semua perusahaan besar yang memiliki investasi di Papua bisa mengambil peran dalam bidang kesehatan seperti KORINDO GROUP, bisa dipastikan bahwa kualitas kesehatan seluruh masyarakat di wilayah paling timur Indonesia tersebut akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Jadi jika bisa ditarik kesimpulan Perlukah Sinergisitas Swasta Meningkatkan Kualitas Kesehatan di Pedalaman Wilayah Indonesia, ya tentu saja sinergisitas peran swasta sangat penting dan sangat diperlukan dan diharapkan oleh Pemerintah Indonesia dan juga masyarakat Indonesia.

KORINDO Ikut Aktif Putus Rantai Penyebaran COVID-19 di Papua

KORINDO Ikut Aktif Putus Rantai Penyebaran COVID-19 di Papua
KORINDO Ikut Aktif Putus Rantai Penyebaran COVID-19 di Papua. Phorto. korindonews.com

Tak berhenti meninisiasi Klink Asiki, saat ini, ketika Covid-19 melanda dunia, KORINDO juga tidak tinggal diam dalam membantu memutus rantai penyebaran COVID-19. KORINDO beri bantun sebanyak 3.500 Alat Pelindung Diri (APD) berupa Baju Hazmat bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, dan Mappi setelah sebelumnya 12.000 masker juga dikirimkan ke tiga kabupaten tersebut.

Inisiasi-inisiasi seperti yang dilakukan KORINDO bisa dilakukan juga oleh perusahaan-perusahaan lain yang memiliki investasi bisnis di sekitar atau didaerah pedalaman terutama inisiasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat wilayah tersebut guna mendukung program pemerintah Indonesia yakni membangun negeri dari daerah pinggiran.

Inisiasi yang dilakukan KORINDO dengan membangun Klinik Asiki di Boven Digoel berhasil membuka mata saya, bahwa membantu Indonesia tidak lah harus bekerja di Pemerintahan, namun bisa kita lakukan disekitar kita, Jika KORINDO bisa Kita Semua Bisa Membantu Indonesia untuk semakin maju.