Banyak diprotes “Anak Jalanan” Terancam Dihentikan

Hiburan627 views

Leantoro.com. Banyak diprotes “Anak Jalanan” Terancam Dihentikan. Sinetron Anak Jalanan yang tayang di RCTI, terus menuai ujian datang silih berganti hingga protes dan Anak Jalanan terancam dihentikan.
Natasha Wilona – Pemain Anak Jalanan
Dylan Putra Allen Carr, salah satu pemain Anak Jalanan, diciduk polisi karena terlibat kasus penyalahgunaan narkoba jenis ganja, dan dalam waktu berdekatan pada 11 Januari dan 12 Februari ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dianggap banyak mengandung konten negatif.
Ada beberapa dialog tak pantas, adegan mengebut di jalan raya, adegan perkelahian, dan freestyle yang berpotensi ditiru remaja membuat KPI tak sekedar menegur namun mengancam bakal memberikan sanksi lebih berat jika masih ditemukan pelanggaran serupa kemudian hari.
Natasha Wilona (17) pemain Reva di Anak Jalanan ini tak memungkiri, teguran KPI berdampak terhadap aktingnya dan rekan-rekannya.
“Teguran itu buat kami suatu peringatan. Namun kami semua, terutama aku dan Stefan, sudah sepakat tetap tegar, menghadapi cobaan ini dengan sabar dan lebih berlapang dada. Kami yakin apa pun yang nanti akan terjadi adalah yang terbaik buat kami semua. Yang penting kami terus berusaha dan bekerja sambil berdoa,” ungkap cewek berzodiak Sagitarius ini. Seperti yang dilansir di Tabloid Bintang
Lebih jauh, Wilona menduga bahwa kejadian ini ada berhubungan dengan posisi Anak Jalanan yang kokoh di puncak rating.
“Kami bingung kenapa saat kami berada di atas, kok banyak banget yang kayaknya enggak terima. Semua, kan ada masanya. Rezeki itu dari Tuhan. Kalau sekarang rezeki Anak Jalanan, seharusnya didukung. Ini karya anak bangsa, lo,” tukas Wilona.
Konten cerita sinetron produksi Sinemart ini menurutnya harus dilihat dari dua sisi. Tidak adil menghakimi tanpa menonton utuh dari awal sampai akhir.
“Kami dapat teguran karena adegan balapan, fighting, dan freestyle. Kami sudah mengurangi adegan balapan dan juga adegan fighting. Bisa dilihat, cuma ada balapan di sirkuit. Sedangkan untuk freestyle, menurutku itu seni dan jenis olahraga baru. Seharusnya kita bangga kalau ada anak muda yang bisa freestyle,” terang Wilona.
Sinetron Anak Jalanan telah melakukan perubahan alur cerita, namun hal tersebut tidak serta merta mengurangi protes kepada Anak Jalanan. Tidak sedikit yang meminta adegan balapan dan fighting ditiadakan.
Menurut Wilona, “Itu tergantung pada penulis dan bagaimana rumah produksi serta RCTI menanggapinya. Kami sebagai pemain mengikuti saja alurnya. Bagiku enggak ada karya yang sempurna, kecuali karya Tuhan. Seandainya kami punya kekurangan, pasti akan kami perbaiki. Namun yang harus diketahui, sinetron lebih ke cerita belaka dan enggak semua adegan Anak Jalanan mengandung hal negatif. Ini suatu hiburan,” ungkap Wilona.
Wilona menampik tudingan Anak Jalanan tidak mendidik. Menurutnya, justru Anak Jalanan mengandung pesan yang baik untuk remaja.
“Dalam konflik yang disajikan ada pesan moral yang disampaikan; semua perbuatan pasti ada dampaknya. Misalnya anggota Geng Cobra ceritanya suka mengganggu orang-orang di jalanan, akhirnya mereka masuk kantor polisi dan dihukum,” Wilona memberi contoh.
Memasuki bulan kelima penayangan posisi Anak Jalanan di puncak rating tidak tergoyahkan meski digempur sinetron-sinetron baru seperti Anak Menteng, Elif Indonesia, Orang-Orang Pilihan, dan Rahasia Cinta.
“Kami jalan terus, tetap kompak. Buktinya share Anak Jalanan (pernah) mencapai 40 persen,” beri tahu Wilona bangga